BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Monday, October 22, 2012

Kecanduan game pada anak - anak (khususnya pada adik saya)

Adik saya sekarang berumur 10 tahun. Dia mulai mengenal game sejak usia 3 tahun. Pada awalnya adik saya hanya bermain game – game yang berfungsi meningkatkan kognitif pada anak seperti menggabungkan kata – kata dan menyamakan gambar. Namun seiring berkembangnya usia adik saya, permainan yang dia mainkan saat ini sudah berupa game – game perang dan strategi yang menurut saya cukup sulit untuk usianya. Bahkan dia kalau bermain kadang hingga larut malam dan melebihi jam tidurnya. 
Ternyata disadari atau tidak sesungguhnya main game berlebihan itu telah mengubah suasana rumah, kelas maupun ruang bermain. Permainan yang bersifat interaktif dan kelompok, akan tergantikan dengan permainan yang bersifat soliter, seperti game – game yang dimainkan adik saya, dia selalu sibuk dengan keyboard dan headsetnya saja. Padahal, dalam banyak penelitian yang sudah sering dilakukan, kurangnya waktu bermain secara berkelompok bisa membuat anak tidak ceria dan kurang percaya diri. Biasanya anak yang kurang bermain kelompok, ia akan minder, kurang supel. Anak yang cukup bermain akan memperlihatkan wajah yang lebih ceria, karena dengan bermain anak akan banyak belajar dari temannya dan sebagai latihan bersosialisasi. 
Pada tahap perkembangan anak, bermain sangat penting karena anak akan mengaktifkan sistem motorik dan sosialnya. Banyak orangtua tidak menyadari bahwa bermain justru mendorong anak menjadi cerdas. Efek pertama dari bermain adalah anak menjadi senang, kedua membuat anak smart.
Namun karena adik saya hanya bermain bersama PC nya, maka hal tersebut menjadi tidak baik, karena PC adalah sebuah mesin. Ia bukan manusia yang bisa diajak berinteraksi, bisa bicara, dan punya hati dan rasa kasih sayang. Secara psikologis, efek keseringan bermain games atau komputer bagi anak hanya akan mendorong mereka enjoy bermain sendiri tanpa adanya interaksi dengan temannya.
Berbagai studi telah mengidentifikasi masalah dan persoalan yang muncul sebagai akibat keterlibatan dalam pemanfaatan video games, komputer games, televisi dan dunia maya antara lain adalah dapat menjadi addiction. Pengguna games, komputer dan PS yang kelewat batas akan menimbulkan dampak negatif bagi si anak antara lain; mendorong anak untuk asosial, enggan bergaul dengan sekeliling, malas belajar, kurang konsentrasi, pemicu tindakan kekerasan, berkurangnya perasaan ingin menolong sesama serta pemicu tindakan kriminal. Disadari atau tidak kehadiran media tersebut, telah mengubah kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Di era games, internet dan PS sekarang ini, peran dan kepedulian orangtua sangatlah mutlak diperlukan.
Di bawah ini beberapa tips bagi para orangtua berkenaan dengan maraknya permainan elektronik (seperti games, PS dan komputer):
  1. Keteladanan karakter/hidup orangtua merupakan unsur dominan dalam penyiapan anak menghadapi potensi dari dampak negatif
  2. Keikutsertaan orangtua dalam memilihh permainan game/ps.
  3. Suasana keluarga yang serasi, penuh cinta kasih yang dinikmati anak, merupakan dambaan bagi anak (sehingga anak akan memilih bercengkrama dengan orangtua daripada bermain ps atau komputer)
  4. Mendampingi anak ketika bermain dan mendiskusikannya akan dampak dari game tersebut.
  5. Menumbuhkan pendidikan agama dan kehidupan spiritual dalam diri anak, dengan tetap memperhatikan perkembangan lingkungan anak
  6. Mendorong anak untuk berkarya dan berprestasi di dunia nyata yang dihargai dan dibanggakan orangtua
  7. Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi anak dari program yang negatif
  8. Menyediakan alternativ permaianan yang lebih menarik dan menantang bagi anak
  9. Meletakkan computer dan permainan di tempat umum dan terbuka, sehingga orangtua bisa mengawasi dan mengontrol anak
  10. Mengisi waktu luang anak dengan kegiatan yang menarik.